Kala malam pekat menghitam,
Aku mendongak menatap langit,
Mencari-cari sesuatu diatas sana,
Barangkali ada bintang atau bulan yang memberikan
Kabar gembira untuk dunia…
Aku diam, termangu sendiri dan hanyut oleh sunyi,
Padahal jarum jam sedang memburu detak jantungku :
meninggalkanmu
Disaat-saat seperti ini, otakku lancang memberikan perintah
kepada
Setiap anggota tubuhku untuk segera menyeduh kopi..
Sungguh, aku benci!
Atau kamu bisa menggantikan kalimat “aku benci” menjadi “aku rindu”
Silahkan saja, dengan senang hati
Kala malam pekat berlalu,
Aku menyeduh kopi rasa favoritmu..
Aku hirup. Aku sesap…
Aku nikmati sendiri dan hanyut oleh sunyi.
Dan setelahnya, aku terkulum lesu sendiri…
Kamu tau?
Malam selalu mencuriku untuk menghasilkan rindu lebih banyak
3 kali lipat atau lebih dari itu..
Sialnya, aku menyeduh kopi yang ada ampasnya,
Sehingga kamu tergenang menjadi kenangan disana,
Sendiri, dan hanyut oleh sunyi…
Tidak ada komentar:
Posting Komentar