Aku mencoba menebak-nebak kapan aku gila, Kapan aku mengenal rindu juga
kapan aku mencintaimu. Entah, tiba-tiba saja aku terkena penyakit
amnesia. Aku lupa!
Dadaku membentang luas menjelaskan tentang perasaan.
Ah, perasaan yang mana? Aku lupa!
Perihal rindu, ingin sekali aku
membunuhnya supaya dia benar-benar sekarat dan mati saja
"kau kejam!" Kata rindu
"kau kejam!" Kata rindu
Tapi, rindu lebih kejam karena selalu merenggut paksa setiap
hembusan napasku ; dengan mengingatmu yang bukan milikku.
Apa kamu bisa menjelaskan tentang perasaan ini?
Setidaknya ada jawaban
yang bisa membuat jiwa ini pulih.
Aku mencoba diam dan tak peduli. Tapi,
semakin aku diam, semakin aku tak peduli, aku tersiksa oleh perasaan
ini.
Tanganku menengadah, mencoba berdo'a agar perasaan ini di hukum
mati saja.
Mataku selalu menjelma hujan disaat-saat seperti ini. Aku
benci.
Duh, sepertinya aku sudah gila.
Tapi, apa iya aku ini gila.
Jika memang
iya, coba kamu eja tiga kata ini pelan-pelan : AKU RINDU KAMU.
Aku
harap, kamu membacanya
Dengan sebatang senyuman manis yang tersungging dari bibirmu.
Tak
apa jika aku gila karena rindu
Tidak ada yang salah, bukan?
Ah, coba
saja rindu ini uang. Mungkin, aku sudah kaya raya!
Di pojok-pojok lembaran, kamu akan menemukan kata yang dibaca dari
belakang. Aku harap, kamu tidak salah membacanya: AKU-CINTA-KAMU.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar