Ada beberapa hal yang perlu kamu tau. Tentang perasaan yang
sedang kumiliki saat ini. Tentang ungkapan-ungkapan yang sulit aku mengerti
sendiri. Tentang aku dan kamu yang tidak akan pernah menjadi kita. Aku
mengenalmu dengan sederhana. Sesederhana aku menyeduh kopi rasa favorit setiap
pagi. Iya, aku ingat! Berawal dari kopi. Aku ingin mengenalmu lebih dalam lagi.
Karena aku suka dengan bola matamu yang seperti kopi : hitam pekat tapi hangat.
Tidak bisa aku pungkiri, bahwa aku bisa merasakan jantung
ini lebih cepat berdetak setiap wajahmu ada dihadapanku. Aku bisa merasakan
bagaimana lutut ini goyah saat senyuman manis mengembang dibibirmu.
Aku memilih menyepi. Membenci. Dan mengutuk diri sendiri karena aku terlalu rindu padamu. Dan aku tau, rindu ini tak akan terbalaskan walaupun aku merengek di depanmu. Bukannya benar begitu? Kamu bisa meminta senyuman manisku kapanpun kamu mau. Kamu bisa meminta telingaku untuk mendengar keluhanmu. Kamu bisa meminta bibirku untuk memberikan saran terbaik untukmu. Kamu bisa meminta tanganku untuk membimbingmu menelusuri pantai, menikmati matahari senja dan membuat harimu lebih berwarna. Jadi, apakah kamu masih tidak bisa merindukanku?
Aku memilih menyepi. Membenci. Dan mengutuk diri sendiri karena aku terlalu rindu padamu. Dan aku tau, rindu ini tak akan terbalaskan walaupun aku merengek di depanmu. Bukannya benar begitu? Kamu bisa meminta senyuman manisku kapanpun kamu mau. Kamu bisa meminta telingaku untuk mendengar keluhanmu. Kamu bisa meminta bibirku untuk memberikan saran terbaik untukmu. Kamu bisa meminta tanganku untuk membimbingmu menelusuri pantai, menikmati matahari senja dan membuat harimu lebih berwarna. Jadi, apakah kamu masih tidak bisa merindukanku?
Aku tidak punya alasan mengapa aku sampai sejauh ini ingin
mengenalmu lebih dalam lagi. Walaupun pada akhirnya, aku terluka oleh
kelakuanku sendiri. Kamu mencintainya? Orang berparas manis itu telah mencuri
hatimu. Sungguh! Aku cemburu. Tapi, apakah aku mempunyai hak untuk cemburu
padamu? Ah, aku benci!
Aku ingin sepertimu yang bahagia karena tidak mencintaiku.
Aku ingin sepertimu yang tidak usah repot-repot mengemasi dan memulihkan rindu
ini sendiri.
Menunggumu yang sulit kuraih, walau hanya dengan memandangmu dari jauh. Ketika akhirnya, suatu hari, kamu menyapaku lebih dulu, kamu tau, betapa senangnya hatiku. Sungguh, aku berjingkrak-jingkrak seperti anak kecil yang bahagia karena mempunyai banyak permen dan coklat.
Menunggumu yang sulit kuraih, walau hanya dengan memandangmu dari jauh. Ketika akhirnya, suatu hari, kamu menyapaku lebih dulu, kamu tau, betapa senangnya hatiku. Sungguh, aku berjingkrak-jingkrak seperti anak kecil yang bahagia karena mempunyai banyak permen dan coklat.
Biarlah...
Biarlah, aku menikmati perasaan ini sampai ia benar-benar bosan dan tahu diri.
Biarlah, aku simpan perasaan ini sampai ia diam-diam menikam dan menyakiti diriku sendiri. Dan akhirnya mati.
Biarlah, aku menikmati perasaan ini sampai ia benar-benar bosan dan tahu diri.
Biarlah, aku simpan perasaan ini sampai ia diam-diam menikam dan menyakiti diriku sendiri. Dan akhirnya mati.
Aku lelah dengan semua ini. Lelah karena setiap malam yang
kulakukan hanyalah berbicara pada langit-langit kamar bahwa aku merindukannya.
Dan aku selalu bertanya, apakah dia juga merindukanku? Tidak ada jawaban.
Hening. Dan lagi-lagi, aku mengutuk diriku sendiri.
Karenanya, aku ingin berterus terang padamu. Hanya ingin memastikan bahwa aku tidak gila karena terlalu banyak merindu. Aku mencintaimu.
Karenanya, aku ingin berterus terang padamu. Hanya ingin memastikan bahwa aku tidak gila karena terlalu banyak merindu. Aku mencintaimu.
HAHAHAHAHAHAA NGAKAK GUE BACA INI. ASELI, LO LEBAY BANGET SAMPE SEGITU CINTANYA SAMA DIAAAA? WTF!!!
BalasHapusOGAH BANGET DEH GUE CINTA SAMA ORANG KAYA LO. HIH MIRIS HAHAHAAHA