Pertama bayi lahir kedunia ini dengan menangis. Pertama para
ibu menggendong anaknya yang lahir dengan perasaan yang bahagia luar biasa.
Pertama anak itu belajar merangkak lalu dia sampai bisa berjalan. Entahlah,
soal itu-itu aku tak ingat. Yang
aku ingat, ketika aku pertama bisa menulis. Menulis huruf alfabet dan
membacanya. Saking senangnya, aku menulis dimana saja. Aku pernah menulis di
tembok dengan batu bata merah. Tapi, aku heran. Kenapa mamah yang melihatku
mencorat-coret tembok diam saja. Harusnyakan dia marah. Ah, mungkin waktu itu
aku masih terlalu kecil. Aku juga
pernah menulis ditanah, menulis dengan tanganku sendiri. Sehingga, pasir masuk
ke dalam kuku-kuku ku. Sudah pasti, karena waktu masih kecil, aku tak suka
kuku-kuku ku dipotong. Yaaa.. Walaupun pada akhirnya mamah merayuku dengan
permen dan coklat. Supaya aku mau dipotong kukunya oleh alat pemotong kuku,
yang menurutku saat itu mengerikan. Entah,
kenapa aku memfonisnya seperti itu. Aku lupa. Aku tidak ingat kenapa aku
menganggap alat pemotong kuku itu mengerikan. Padahal ia tidak menyakiti.
Pertama aku masuk SD yang diantarkan oleh abah pakai sepeda. Iya, aku ingat! Dan pada akhirnya... Waktu terlalu cepat berlalu. Tiba-tiba saja aku sudah masuk SMP. Yang katanya SMP itu favorit. Mangkanya tak heran jika yang mendaftar banyak dan harus di tes dulu. Aku termasuk orang-orang yang beruntung karena lulus tes. Sehingga, aku diterima di SMP itu. Tentu saja, abah bangga padaku. Waah... Ternyata saat itu juga aku mengalami pertama kali jatuh cinta. Iya, jatuh cinta yang katanya berjuta rasanya. Dan pada akhirnya aku patah hati karena dia sudah ada yang punya. Tahun terus berdetik hingga abadpun berganti. Aku sudah SMA. Dan pertama kali aku masuk SMA rasanya berbeda. Aku merasa sudah melihat dunia yang sebenarnya. Lebih banyak yang pahit dari pada yang manis. Bukannya, hidup itu butuh perjuangan? Siapa yang menanam dia yang menuai. Walaupun sesederhananya hidup itu untuk mati.
Pertama aku masuk SD yang diantarkan oleh abah pakai sepeda. Iya, aku ingat! Dan pada akhirnya... Waktu terlalu cepat berlalu. Tiba-tiba saja aku sudah masuk SMP. Yang katanya SMP itu favorit. Mangkanya tak heran jika yang mendaftar banyak dan harus di tes dulu. Aku termasuk orang-orang yang beruntung karena lulus tes. Sehingga, aku diterima di SMP itu. Tentu saja, abah bangga padaku. Waah... Ternyata saat itu juga aku mengalami pertama kali jatuh cinta. Iya, jatuh cinta yang katanya berjuta rasanya. Dan pada akhirnya aku patah hati karena dia sudah ada yang punya. Tahun terus berdetik hingga abadpun berganti. Aku sudah SMA. Dan pertama kali aku masuk SMA rasanya berbeda. Aku merasa sudah melihat dunia yang sebenarnya. Lebih banyak yang pahit dari pada yang manis. Bukannya, hidup itu butuh perjuangan? Siapa yang menanam dia yang menuai. Walaupun sesederhananya hidup itu untuk mati.
Sebenarnya masih banyak pertama-pertama dalam hidupku yang
lain. Jika di tulis pun. Aku akan menghabiskan 1 buku. Waah.. Bisa juga tuh di
jadikan novel. Hehehe bercanda kok! Sama akumah jangan dibikin serius. Nanti
kalo serius terus, matinya sambil hormat, kamu!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar