Rabu, 25 September 2013

Kamu Tergenang Menjadi Ampas Kopi, sendiri & Hanyut Oleh Sunyi


Kala malam pekat menghitam,
Aku mendongak menatap langit,
Mencari-cari sesuatu diatas sana,
Barangkali ada bintang atau bulan yang memberikan
Kabar gembira untuk dunia…

Aku diam, termangu sendiri dan hanyut oleh sunyi,
Padahal jarum jam sedang memburu detak jantungku : meninggalkanmu

Disaat-saat seperti ini, otakku lancang memberikan perintah kepada
Setiap anggota tubuhku untuk segera menyeduh kopi..
Sungguh, aku benci!
Atau kamu bisa menggantikan kalimat “aku benci” menjadi  “aku rindu”
Silahkan saja, dengan senang hati

Kala malam pekat berlalu,
Aku menyeduh kopi rasa favoritmu..
Aku hirup. Aku sesap…
Aku nikmati sendiri dan hanyut oleh sunyi.
Dan setelahnya, aku terkulum lesu sendiri…

Kamu tau?
Malam selalu mencuriku untuk menghasilkan rindu lebih banyak 3 kali lipat atau lebih dari itu..

Sialnya, aku menyeduh kopi yang ada ampasnya,
Sehingga kamu tergenang menjadi kenangan disana,
Sendiri, dan hanyut oleh sunyi…

Harapan Palsu


Jika harapan belum terwujud,
Ku coba tuk menghitung waktu
Mencoba hilangkan harapanku
Mundur dari perang perasaan..

Jika kau tak saying,
Jauhi aku! Mundur dengan langkahmu sendiri.
Sadarkah dirimu?
Cintai orang yang sudah di depanmu
Jangan berikan harapan pada orang dibelakangmu…

Sayangilah kekasihmu dahulu
Jangan belajar menyayangi orang lain
Jika itu terjadi, kamu telah menyakiti keduanya.
Jika kamu tau, disini aku tak apa!

Membiarkanmu puas menyayangi orang lain
Membunuh semua perasaan dihatiku
Jadikan aku lumut yang menempel di dinding kisah cinta kalian…



Karya,
Emma Mulyasari, teman seperjuangan.

Senin, 23 September 2013

Iseng


Udah lama nih ngga buka blog dan bikin postingan baru, padahal aku bukan orang yang sibuk. Aku selalu bisa nyempetin waktu buat nulis kapanpun aku mau. Tapi minggu-minggu ini emang banyak aktifitas yang menyita waktu, membuat pikiranku stress dan kepala jadi pusing bukan main. Persetan dengan tugas sekolah yang mati satu tumbuh seribu! Apalagi sekarang aku masuk di jurusan ipa yang harus serius belajar dan ngga boleh main-main. Banyak alasan kenapa aku milih jurusan Ipa daripada Ips.  Bukan karena jurusan ipa lebih dipandang baik dari pada jurusan Ips. Bukan itu. Karena memang, masa depanku berada di jurusan ipa ini. Kata mamah, “nikmatin aja setiap hari-hari yang dilewati. Meskipun kamu ngerasa ngga nyaman dan risih. Kelak, kamu  akan rindu jadi anak pelajar yang selalu terbebani oleh tugas-tugas sekolah.” Ahh, iya juga. Sejak  kata-kata yang mujarab itu, sekarang aku bisa lebih menikmati semua tugas yang membebani diri. Meskipun ujung-ujungnya aku ngeluh lagi.

Banyak hal yang mau aku tulis disini. Dan aku sadar, blog aku termasuk blog pribadi yang kalau dibaca sama temen sendiri jadi berasa tengsin. karena di blog ini, aku selalu nulis tentang  pengalaman saat sedang jatuh cinta. Aku pikir, dengan begitu aku berasa tidak terbebani karena dihujam oleh rindu-rindu yang tak pernah terjamah ini. Perasaanku membludak dan seringkali ingin muntah saat jemari ini selalu menulis tentang rindu. Iya, kamu sudah bisa menebak betapa bencinya saat merindukan seseorang dan sama sekali tidak pernah dibalas. Aku juga ingin menjadi manusia normal yang tidak melulu membicarakan soal rindu.
sekilas saat kamu baca paragraf ini mungkin berlebihan. Tapi, bagiku tidak.

Minggu, 01 September 2013

Selamat Datang September!


Aku menjemputmu hanya dengan kedipan mata.
Semoga saja kamu datang dengan riang gembira..
Hanya sekedar untuk mendengar keluhanku..
Memberikan solusi yang membuat jiwa ini pulih
Dan setelahnya, aku terpuruk lagi. Sendiri.

Selamat datang September, aku masih mencintaimu…