Minggu, 20 Desember 2015

Tentang Rumah dan Segala Isinya



Semua orang yang jauh dari tempat kelahiran, pasti suatu saat punya rasa kangen dan pengen pulang. Apalagi kalo di sana ada keluarga yang lagi nunggu kedatangan kita. Huaaaa, sumpah deh, saya pengen pulang. Saya pengen terus deket sama orang tua dan keluarga yang lain. Ngumpul bareng sambil nonton tv adalah ritual yang dijalani setiap habis sholat isya. Semua ngumpul, meskipun tak ada obrolan yang sampai bikin ketawa. Tapi saya menikmatinya. Saya tau nasib akan membawa tubuh ini merantau dan harus meninggalkan orang tua di rumah, setelah tiga bulan nggak bisa pulang akibat kerjaan dan jadwal kuliah, hati saya sakit, diliputi rasa rindu yang begitu mendalam kepada orang tua dan adik-adik di rumah. Tidur saya nggak lagi nyenyak akibat mimpi ketemu mereka. Saya pengen ketemu langsung. Cium tangan dan peluk kedua orang tua saya.

Ya allah, saya berharap, mereka yang saya sayangi selalu dalam lindungan-MU. Pertemukan saya kembali dengan mereka dan melihat senyum yang mengembang ketika melihat anak-anaknya pulang. Meskipun ada libur sebelas hari, saya nggak bisa pulang dan mengobati segala rindu ini, karena diperkuliahan ada UTS yang harus dihadapi, terkutuklah dia yang bikin jadwal UTS ketika saya pengen ngebet pulang. Kesel deh!

Saya masih berharap ada keajaiban, yang bisa membawa tubuh saya langsung ada di rumah. TRING, sampe. Hehehe, ah jadi berharap yang berlebihan ya.
Rumah dan segala isinya adalah surga dunia yang paling nikmat dan patut disyukuri. Kalo manusia dilahirkan tanpa harus capek-capek kerja atau apalah yang mengharuskan tubuhnya jauh dari keluarga, saya yakin deh, pasti bakalan bosen juga. Soalnya kalo setiap hari ngumpul kebosanan bakal mampir juga, cepat atau lambat. 

Untuk itu, rindu tercipta dari jarak yang jauh. Saya sebelum pergi merantau nggak ada perasaan kangen atau sampe nangis-nangis segala akibat pengen ketemu sama orang rumah. Baru setelah saya jauh, saya sadar kalo orang tua dan keluarga adalah segalanya dan penyemangat untuk hidup saya.
Di malam yang dingin ini, semoga mamah dan abah tidur nyenyak dan sehat selalu.


Anakmu selalu kangen.



Peluk dari jauh.
*nangis*