Pagi yang tak aku harapkan kini hadir dengan wangi khas
matahari
Membuatku mual dalam mimpi yang terjaga
Tak ada cahaya menyapa dari jendela
Atau ia enggan menghangatkan tubuhku lagi
Sebab kini yang tersisa hanya keluhan panjang
Tanpa ada lagi harapan.
Jiwa ini seperti ingin lari dari pemiliknya
Hanya karena ia tak tahu harus berapa lama lagi menanggung
nasib berbaik hati
Untuk sekedar menggeserkan bibir agar tersenyum
Merubah wajah yang muram
Dan melangkahkan kaki tanpa hambatan
Ku mencari pagi yang dulu selalu membuatku jatuh cinta
Dengan kehangatannya yang membangunkan tubuhku
Dari mimpi buruk
Yang menyapaku dengan cahaya yang masuk lewat celah jendela
tanpa harus aku tahu dan tersadar olehnya
Dan selalu meyuguhkan harapan tanpa imbalan apa-apa.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar