Sabtu, 08 Juni 2013

Maaf, "Hatiku jatuh dihatimu"

Kemarin sore, aku menemukan secangkir kopi dimatamu : hitam pekat tapi hangat.
Diam-diam aku hirup asapnya,
aku simpan dirongga dada.
Ingin sekali ku meminumnya..
Tapi nyali yang aku punya masih terlalu kerdil.
 

Sampai pada akhirnya...
Asap kopi yg ku hirup itu membuncah!
Ia meronta,
menggigil : menjadi sebuah pesan rindu untukmu.

1, 2, 3 aku menghitung detik sampai menjadi hari.
Rindu ini belum juga pulih!
Aku tak mau mengambil secangkir kopi itu dimatamu, hanya untuk menghangatkan rindu.
Ahh~ rindu ini memang menyusahkan sekali. 

Jika saja aku benar-benar berani mengambil secangkir kopi dari matamu. Sama saja aku mengatakan : "HATIKU JATUH DIHATIMU"
biarkan saja rindu ini pulih dengan sendirinya.
Melihat matamu dibawah lembahyung senja misalnya :)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar