Kamis, 03 Oktober 2013

Aku Mengerti



Kamu semakin menjauh dariku. Dan tanpa aku sadari, diam-diam kamu memilih untuk pergi. Aku tak habis fikir, kenapa? Padahal, kita telah sama-sama mewarnai hari, bulan, sampai tahun dengan semua hal yang membuat senyum mengembang di bibir kita. Sungguh, aku tak menyesal jika kamu memilih untuk pergi. Yang aku sesali, tentu saja telah mengenalmu sejauh ini.

Disuatu siang yang panas, sepulang sekolah, mataku menyapu kesegala sisi halaman sekolah untuk segera menemukanmu. Dan kamu sedang berada disana, sedang duduk ditaman sembari menyeruput es kopi kesukaanmu, dan memang itu kesukaanku juga. Beruntung, kamu sedang sendirian. Membuatku melangkah dengan pasti untuk berbicara padamu secara empat mata. "kenapa?" bibirku hanya bisa mengucapkan kenapa, dan tak ada kata-kata yang bisa di ucapkan selain itu. Lidahku tiba-tiba kelu. Akibat terlalu sakitnya hati ini. Tapi, detik ini aku akan mengetahui alasannya kenapa kamu memilih untuk pergi meninggalkanku. Iya, detik ini juga akan aku bunuh rasa sakit hati ini. Dan... Sorot matanya yang hangat menorobos hingga ke dalam jiwaku. Bibirnya mulai bersuara "Maafkan aku, aku tak bermaksud untuk meninggalkanmu apalagi sampai menyakiti hatimu. Tapi, aku pergi memang sudah pilihan hati. Terimakasih atas semua warna yang telah kamu berikan disetiap hari-hariku. Dan tak bisa aku pungkiri, bahwa aku sayang kamu."

Aku selalu gemetar ketika dia sudah mengatakan kalimat "aku sayang kamu" langsung dari bibirnya sendiri. Aku bernapas panjang, berusaha tenang dan menyembunyikan perasaan kecewa dirongga dada. Aku diam sesaat, menunggu jawabannya yang bisa diterima secara akal logika. Dan kamu mengerti maksudku, dengan menjelaskan semuanya lagi secara lebih rinci, "Iya, aku tau kamu juga sayang aku. Tapi, ketahuilah, rasa sayang ini belum halal karena kita belum terikat kedalam suatu ikatan yang suci. Untuk itu, aku memilih untuk pergi karena aku tak mau mengotori hati ini dengan terjerumus ke dalam ikatan yg disebut 'pacaran' yang hanya akan membuat hati kita menjadi keras karena selalu melakukan perbuatan zina kecil seperti : zina mata, tangan, telinga, mulut, hati dan panca indra lainnya. Kamu percaya kalo jodoh tak akan kemana? Iya, itu alasannya. Dan aku harap kamu mengerti. Biarlah cinta ini kita simpan dalam hati sampa ia benar-benar layak untuk kita nikmati dan kelak bisa di pertanggung jawabkan di hadapan Allah SWT."

Meneteslah air mataku ketika mendengar semua penjelasan yang keluar dari bibirmu. Membuat mataku sadar dan terbelalak hebat! Dan aku mengerti, kenapa kamu memilih untuk pergi. Karena ini kebaikan untuk kita, agar tidak sampai terjerumus lebih jauh ke dalam perbuatan zina. Detik itu juga, aku melepaskanmu. Kita sama-sama melepaskan hati yang kotor karena sudah terjerumus ke dalam ikatan pacaran. Tak ada lagi luka yang tertinggal karena semua sudah jelas. Aku sungguh mengerti kenapa kamu memilih untuk pergi. Makasih ya Allah telah menyadarkanku lewat orang yang aku sayangi. Dan aku terus berusaha menjaga mata dan hati ini agar tetap berada dijalanmu, memperdalam ajaran agamaku sendiri, islam.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar