Barangkali aku hanya mempergunakan waktu untuk tetap
mengingatmu. Aku juga tau, dengan atau tidak mengingatmu itu sama sekali tidak
membawa pengaruh atau dampak yang besar untuk dirimu sendiri, malah, yang lebih
ironis, dampak itu berbalik dan menyerang pada diriku sendiri karena telah
mempergunakan waktu dengan sangat sia-sia. Kadang, aku selalu berfikir, kenapa
bisa aku selalu menyimpan kamu dalam memory otak dan menjadikannya sebagai
ingatan yang wajib agar selalu di ingat. Walaupun, ingatan itu akan menyergap
untuk menyadarkan hati agar cepat-cepat berhenti karena itu hanya suatu hal
yang tidak pasti. Belum tentu kamu seperti aku, yang terus mengingatmu setiap
waktu. Tapi, kenapa jika aku berusaha untuk tidak mengingatmu, malah ingatan
itu semakin susah untuk pergi. Sungguh, aku sama sekali tidak mengerti. Ada
yang mengatakan, kalau ini adalah cinta. Dan seringkali aku bertanya pada diri
sendiri, benarkah ini cinta? Seketika, semua terjawab oleh logika. Jika ini
cinta, kenapa aku seringkali sakit hati. Jika ini cinta, kenapa harus aku yang
selalu menunggu. Jika ini cinta, kenapa kamu tak pernah ada. Jika ini cinta,
kenapa selalu aku yang dihakimi. Jika ini cinta, kenapa harus aku yang
merasakan perasaan ini sendiri. Jika itu cinta, kenapa tidak kita yang selalu
bersama?
Jika mencintaimu hanya bisa menciptakan rasa sakit di dalam
hati, sudah seharusnya aku bertanya pada diri sendiri : "pantaskah kamu
untuk aku cintai?". Biarlah, setidaknya aku bisa mengasihani diriku
sendiri dengan berusaha melupakan kamu secara perlahan. Jika akhirnya aku
mengingatmu lagi, aku harap kamu datang tanpa melukai hati ini. Cobalah untuk
tidak memberikan harapan agar aku tidak merasakan bahwa kamu juga mencintaiku,
padahal aku tau, kamu tidak mencintaiku sama sekali. Berhentilah, aku mohon
berhentilah untuk membuat aku besar hati kalau kamu memang diciptakan hanya
untukku. Mungkin, semua heran dengan apa yang terjadi. Aku bilang, aku cinta
kamu. Tapi, do'akanlah, agar kalimat "aku cinta kamu" bisa berubah seiring
berjalannya waktu dengan kalimat "kamu cinta aku". Demi apapun, aku
adalah orang yang susah untuk jatuh cinta. Tapi, kenapa? Saat aku berhasil
jatuh, kenapa cinta ini jatuh di hatimu dan hanya menciptakan luka untuk aku
nikmati sendiri. Sejujurnya, jika ini sudah jalan tuhan, aku terima dengan
lapang dada. Tapi, aku mohon, bangkitkan aku kembali agar tidak salah jatuh di
lain hati. Biarlah, setidaknya pena yang aku goreskan ini tau bahwa aku pernah
mencintaimu dan sedang berusaha agar cepat-cepat melupakanmu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar