Selasa, 08 Oktober 2013

Berhentilah!

Barangkali aku hanya mempergunakan waktu untuk tetap mengingatmu. Aku juga tau, dengan atau tidak mengingatmu itu sama sekali tidak membawa pengaruh atau dampak yang besar untuk dirimu sendiri, malah, yang lebih ironis, dampak itu berbalik dan menyerang pada diriku sendiri karena telah mempergunakan waktu dengan sangat sia-sia. Kadang, aku selalu berfikir, kenapa bisa aku selalu menyimpan kamu dalam memory otak dan menjadikannya sebagai ingatan yang wajib agar selalu di ingat. Walaupun, ingatan itu akan menyergap untuk menyadarkan hati agar cepat-cepat berhenti karena itu hanya suatu hal yang tidak pasti. Belum tentu kamu seperti aku, yang terus mengingatmu setiap waktu. Tapi, kenapa jika aku berusaha untuk tidak mengingatmu, malah ingatan itu semakin susah untuk pergi. Sungguh, aku sama sekali tidak mengerti. Ada yang mengatakan, kalau ini adalah cinta. Dan seringkali aku bertanya pada diri sendiri, benarkah ini cinta? Seketika, semua terjawab oleh logika. Jika ini cinta, kenapa aku seringkali sakit hati. Jika ini cinta, kenapa harus aku yang selalu menunggu. Jika ini cinta, kenapa kamu tak pernah ada. Jika ini cinta, kenapa selalu aku yang dihakimi. Jika ini cinta, kenapa harus aku yang merasakan perasaan ini sendiri. Jika itu cinta, kenapa tidak kita yang selalu bersama?

Jika mencintaimu hanya bisa menciptakan rasa sakit di dalam hati, sudah seharusnya aku bertanya pada diri sendiri : "pantaskah kamu untuk aku cintai?". Biarlah, setidaknya aku bisa mengasihani diriku sendiri dengan berusaha melupakan kamu secara perlahan. Jika akhirnya aku mengingatmu lagi, aku harap kamu datang tanpa melukai hati ini. Cobalah untuk tidak memberikan harapan agar aku tidak merasakan bahwa kamu juga mencintaiku, padahal aku tau, kamu tidak mencintaiku sama sekali. Berhentilah, aku mohon berhentilah untuk membuat aku besar hati kalau kamu memang diciptakan hanya untukku. Mungkin, semua heran dengan apa yang terjadi. Aku bilang, aku cinta kamu. Tapi, do'akanlah, agar kalimat "aku cinta kamu" bisa berubah seiring berjalannya waktu dengan kalimat "kamu cinta aku". Demi apapun, aku adalah orang yang susah untuk jatuh cinta. Tapi, kenapa? Saat aku berhasil jatuh, kenapa cinta ini jatuh di hatimu dan hanya menciptakan luka untuk aku nikmati sendiri. Sejujurnya, jika ini sudah jalan tuhan, aku terima dengan lapang dada. Tapi, aku mohon, bangkitkan aku kembali agar tidak salah jatuh di lain hati. Biarlah, setidaknya pena yang aku goreskan ini tau bahwa aku pernah mencintaimu dan sedang berusaha agar cepat-cepat melupakanmu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar