Selasa, 30 April 2013

Dibalik Hari Kartini


Postingan ini aku buat ketika hari kartini. Jadi, lagi dan lagi menjadi sebuah postingan yang tertunda. Maklum, aku sendiri tidak punya computer ataupun laptop. Hmm.. kalo tangtop jelas  aku punya, hahaha! Kalo aku ngetik seringnya di Lab computer sekolah. Saat pelajaran berlangsung, aku lebih focus kepada tulisan yang sedang aku ketik. Kalo masalah gurunya marah atu tidak. Tenang, guru TIK ku baik kok! Saking baiknya mau saja dipermainkan oleh muridnya. Selain di Lab computer, kadang-kadang aku minjam laptop nya si Anas, tetanggaku juga teman semasa SD. Dia baik sekali.
Dibalik hari kartini, sepertinya ada yang merasa istimewa. Boleh aku ceritakan? Karna “yang tertulis akan tetap mengabadi, yang terucap akan berlalu bersama angin”. Nahh, tadi siang sepupu permpuanku baru aja jadian sama…. Bisa dibilang teman semasa SMP ku. Wah, padahal setauku mereka baru aja deket seminggu yang lalu. Tapi, tiba-tiba udah jadian aja. Hmm. Aku kaget bukan  main! Aku sendiri merasakan perasaan yang terganjal. Entah itu senang atau sakit hati. Iya sih… aku dulu pernah suka sama dia waktu kelas 1 SMP. Tapi, apa iya aku masih menyimpan perasaan itu padanya? Ah, ini nggak mungkin! Aku Cuma terbawa suasana aja kali ya. Bisa jadi!
Sebelumnya juga aku sering mentionan dan mngirim inbox sama dia. Duluan aku malah, ketimbang sepupu perempuanku itu. Mungkin, dia itu lebih cantik dan lebih menarik. Mangkanya kenapa dia yang dipilih. Oke, saat aku meraba-raba perasaan ku lebih dalam. Ternyata, aku cuman emosional saja. Nggak sakit hatri sedikitpun. Inget! Cuma emosi saja.
Jadi, selamat buat kalian yang udah jadian . aku tunggu 2 bulan dari sekarang. Apakah hubungan kalian akan tetap begini : penuh romansa. Ataukah akan terasa hambar di kedua belah pihak dengan : PUTUS! Lihat saja nanti!
Dan selamat juga buat diriku sendiri yang masih berpegang teguh pada prinsipnya “tidak boleh terjerumus kedalam pacaran” good job ayu:)

Malam yang basah dan Hampir Basi


Dimalam yang meninggalkan bau tanahnya , karena tadi sore hujan datang menyapa. Basah, dan hampir basi ini. Entah jam berapa sekarang. Aku tidak memperdulikan itu, di kamar ini, dikamar yang sedang aku tinggali tidak ada jam dinding yang terpajang ditembok memperdengarkan bunyi detak detiknya. Handphone yang berada di bawah bantal pun tidak menampakkan jam digitalnya. Kerena baterainya mati sudah lama tidak di chass . aku membaca novel berjudul “jejak kala” karya Anindita S. Thayf yang aku pinjam dari perpustakaan sekolah. Aku membacanya dengan ditemani oleh suara gemuruh mesin kipas angin yang menandakan bahwa mesin kipas angin ini sudah mulai rapuh dan rusak dimakan oleh waktu. Sambil tengkurep memeluk bantal karena malam ini cuacanya sangat dingin disebabkan rinai hujan jatuh senja tadi. Sesekali  aku dudk bersila lalu tengkurep lagi dengan posisi kembali seperti semula. Tentunya supaya otot-ototku tidak menegang ketika aku membaca. Supaya tetap santai. Supaya tetap membaca dengan penuh konsentrasi. Sungguh! Aku membaca novel ini semalaman , dengan jumlah halaman 195 berhasil menyeret imajinasiku masuk kedalamnya. Lebih dalam. Dan terus lebih dalam lagi. “ Jejak kala adalah kisah mengharukan dari orang kecil yang selalu diremehkan dan dipandang rendah, namun ternyata sanggup memiliki jiwa besar dan hangat. Akankah si itik buruk rupa menjadi angsa putih? Jejak kala sungguh potret hidup yang jarang terjadi, novel yang sangat menyentuh dan mampu member inspirasi tentang arti hidup “ itulah kutipan yang ada di dalam novel ini. Dan dengan jelas tertera disampulnya. Betapa aku terhanyut didalamnya. Didalam cerita ini. Cerita yang baru aku temui di novel ini. Novel yang berhasil menjatuhkan air mataku. Entah kenapa aku menangis terisak-isak dan sejadi-jadinya ketika membaca novel yang satu ini. Ah, sebegitu sedihnya! Sampai-sampai hidungku juga ikut menangis. Eh, bukan menangis. Masa iya hidung menangis. Bukan, bukan itu. Tapi sampai hidungku keluar cairan bersamaan dengan jatuhnya air mata. Tepat sekali!

Sekarang, aku bisa  menjadi wanita yang sungguh lembut hatinya. Iya, aku merasakan itu. Karena setauku aku adalah wanita yang keras hati dan keras kepala. Dan air mata adalah sesuatu yang aku benci. Karena apa? Anda tidak perlu tau alasannya kenapa dan mengapa. Cukup aku saja yang tau. Dan, dimalam ini, dihawa yang begitu dingin ini. Aku menangis tersedu-sedu hanya karena sebuah novel, sebuah  buku. Ah.. berhasil. Penulis novel ini sungguh berhasil menyampaikan alur ceritanya yang begitu menyedihkan. Benar-benar penulis yang hebat. Aku mengaguminya. Dan ini adalah kalimat yang sering aku ucapkan kepada para penulis hebat, berbakat dan cerdas. Aku menyukai itu, Anindita S. Thayf. Penulis novel  yang berhasil membuat air mataku mengalir dengan derasnya. Oh, malam ini aku harus tidur dengan mata bengkak akibat menangis tadi. Dengan sukses novel “jejak kala” mengakhiri malamku yang sunyi yang dingin tanpa selimut dan hanya ditemani oleh banyak nyamuk.

Senin, 29 April 2013

Bukan KITA!


Disetiap malam yang basah
Aku merindukan aksara yang terpatri gagah
Yang telah disatukan sedemikian rupanya
Menjadi sebuah sajak atau puisi yang indah

Diam-diam ada rindu di pena itu
Pantas saja ia menggebu
Ah, tolonglah aku!
Lagi-lagi aku menuliskan puisi untukmu

Aku dan kamu!
Kenapa kita tidak bisa menjadi kita?
Hanya kita, untuk kita!

Ya tuhan..
Cekik leherku, sadarkan hatiku.
Bahwa kenyataan telah mengatakan:
Kamu sudah menjadi kita dengannya.
Bukan denganku!

Rabu, 10 April 2013

Mention Gue Dibales Bang @radityadika


Ini adalah sebuah story  yang tidak akan pernah aku lupakan, dan mungkin yang dibanggakan oleh diriku sendiri. Mangkanya kenapa aku berani menulis disini. Supaya orang-orang yang membaca blog ku ini tau. Bahwa pada tanggal 2 april 2013 Mention ku dibalas sama bang @radityadika. Uuwoohhh, itu hebat bukan? Eh, tapi sebelumnya kalian tau raditya dika kan? Itu looh penulis yang berasal dari blogger. Buku pertamanya yang berjudul kambing jantan.  Oke, aku yakin pasti kalian udah tau.
Kembali lagi dengan Mention ku yang dibalas sama bang @radityadika . jadi waktu itu kan aku lagi nonton tivi, padahal udah malem banget, kira-kira udah jam 23.15. maklumlah, lagi kena insomnia. usut punya usut aku iseng ganti avatar twitter dengan poster flim Cinta Brontosaurus ikutin avanya bang dika. Setelah aku ganti,aku mention ke bang @radityadika. Isi Mentionnya seperti ini “ Bang @radityadika ava kita sama lohh (dikasih emoticon alay)”. Beberapa menit kemudian, aku hamper mati. Kamu tau apa yang terjadi? Ternyata mention ku dibalas men sama bang dika.dia bales nya seperti ini “kamu gaul. (tanpa emoticon)”.  Gilaaa, seneng minta ampun. Pengen teriak sekenceng-kencengnya, tapi aku takut nanti disangka rabies sama orang rumah. Jadi, aku lebih baik diem sambil senyum-senyum sendiri hehheehe. Dan dari beberapa menit itu, seketika aku dapet hujan mention dari fans-fans nya. Ngga kebayang deh dapet mention berapa. Secara gitu ya, Dengan followers dia yang jumlahnya 4 juta lebih. Oh, jadi gini toh rasanya di hujani mention. Ngga sampai disitu, ternyata efek mention dibales sama bang dika itu besar banget. Kenapa? Karena paginya badan ku langsung panas dingin, mungkin karena semalam aku kesenengan banget. Ya ampun, efek panas dingin itu terjadi selama 2 hari. Dan akibatnya aku nggak bisa berangkat sekolah. Gila, bang dika itu parah hahahaha kok bisa aku sampe seperti ini. Sampe panas dingin segala lagi. Coba, kalo ada bang dika di depan muka aku pasti aku udah bilang ke dia gini “ LoE ITU HEBAT MEN, BISA BIKIN GUE SAKIT SETELAH DAPET MENTION DARI LO”. HAHAHA !!!!

Hobi Baru: Membaca :)


Sejak kapan aku suka membaca buku fiksi dan novel? Sejak kapan aku selalu bolak-balik perpustakaan sekolah hanya untuk meminjam buku dan membacanya?
Pertanyaan itu selalu menggelayuti otakku. Sebenarnya aku malas menjawab pertanyaan ku sendiri. Tapi, yasudah aku jawab saja, tentunya dengan jawaban yang menjijikan. Maksudku, dengan jawaban sekenanya saja. “oh, mungkin lagi iseng”. “oh, mungkin lagi nyari perhatian orang”. “oh, mungkin biar kelihatan pintar”. Yaa, begitulah jawaban ku. Jawaban yang sangat klise.
Tapi, setelah berhari-hari, berminggu-minggu. Aku murni memiliki hobi membaca. Entah dari mana datangnya. Aku tidak tau, dan ngga mau tau.
Ternyata membaca itu asyik, membaca itu bermanfaat, membaca itu banyak mengandung pengetahuan. Iya, aku tau. Dan aku baru sadar akan hal itu. Dibenakku juga terlintas kepada para penulis yang dibaca bukunya olehku. “ wahh hebat sekali orang ini”. “ aku suka dengan gaya dia bercerita, ringan dan mudah dimengerti”. “aku ingin seperti penulis ini. Bisa menulis. Bisa di baca oleh orang lain. Dan tentunya dia mengagumi tulisanku, seperti aku mengegumi mereka para penulis handal dan cerdas”.
Aku selalu melontarkan kalimat-kalimat itu kepada buku yang aku baca. Sesekali aku berimajinasi bahwa aku kelak akan seperti mereka. Waaah.. aku terhanyut didalamnya. Didalam imajinasiku sendiri. Betapa bahagianya jikalau aku bisa menulis. Menulis yang bisa membuat orang-orang kagum terhadap tulisan yang aku tulis. Dan aku dipandang dengan sebegitu cantiknya. Dan aku dianggap sebegitu hebatnya. Dan aku dirasa sebegitu pintarnya. Sudahlah! Aku sudah menghayal jauh sekali. Walaupun didunia ini ngga ada yang ngga mungkin. Ya, aku percaya itu.
Sampai pada akhirnya, hari-hariku selalu ditemani oleh buku-buku yang tak bernyawa itu. Dikelaspun. Aku menjadi manusia aneh. Maksudku, teman-temanku banyak yang bilang aku aneh karena terus dijejali oleh bacaan-bacaan yang membuatku sering diam duduk manis sambil membaca buku. Ketimbang aku terus berkoar-koar menggosipkan orang-orang dihadapan mereka. Dan, itu sama sekali ngga penting. Hanya menghabiskan energy dan oksigen saja. Dan itu tidak baik bagi kesehatan. Entahlah, aku tidak tau!
Ternyata, nggak hanya disekolah. Dirumahpun begitu. Aku memilih untuk selalu didalam kamar. Berlama-lama didalamnya. Sampai lupa makan. Lupa agenda harian. Dan tentu saja, lupa mandi. Tapi, tunggu dulu tunggu dulu, bukannya aku selalu begitu. Selalu lupa mandi. Dan akan mandi kalau sudah merasakan gatal-gatal disekujur tubuhku. Sialan! Perawan macam apa aku ini. Hahahaha.. sudahlah, lupakan!
Aku senang mempunyai hobi baru yaitu membaca. Setidaknya banyak pengetahuan yang aku telan dalam memory otakku. Bukannya orang yang sering dan suka membaca adalah orang hebat. Tentu saja. Orang yang berbahaya akan pengetahuannya tersebut. Hebat bukan?