Senin, 25 Februari 2013

Postingan Yang Tertunda. Holiday is Holiday

“Liburan di Tangerang memang menyenangkan” pikiran ku langsung memvonis seperti itu. Tapi, diluar dugaan salah besar. Iya, liburan kali ini sedikit menguras pikiran, tenaga, dan emosi. Bagaimana tidak? Si Jaka, adikku sakit pas pemberangkatan kesana. Orang tua sudah melarang Jaka untuk ikut. Tapi, si Jaka malah meyakinkan bahwa dia tidak apa-apa. Jadi, apa boleh buat. Akhirnya orang tua pun menyetujui Jaka ikut dengan ku ke Tangerang.
Kami berangkat berdua naik kereta, membawa oleh-oleh yang beratnya minta ampun. Repot, ah merepotkan..
(4 jam berlalu)
Kami tiba disana, di stasiun Jakarta kota. Menunggu seseorang, kami menunggu teman kakak ku. Capek sudah pasti. Tapi aku tetap sabar, sambil sesekali dzikir dalam hati berharap teman kakak ku cepat sampai disini dan menjemput kami yang sudah kelelahan dimakan oleh waktu.
(2 jam berlalu)
Aku hampir cacad fikiran, dan emosi tidak dapat terbendung lagi. Dia adikku yang berada disampingku tetap sayu, iya aku tau dia memang sedang sakit. Huaaaa aku bingung, sudah hampir 2 jam kami menunggu dsini  di stasiun Jakarta kota. Tapi, belum ada tanda-tanda keberuntungan. Aku melihat handphone yang berada ditanganku mengecek sms kalau-kalau teman kakakku sebentar lagi sampai. Ternyata dia masih di stasiun duri, menunggu kereta yang menuju ke stasiun Jakarta kota tempat kami menunggu. Ah, aku menggerutu. Berarti harus 1 jam lagi kami menunggu disini dengan keadaan yang tidak memungkinkan. Oke, batas kesabaranku mulai tidak bisa terkendali. Handphone berdering lagi, tanda sms masuk. Kakak pertama menyuruhku untuk membeli tiket jurusan Tangerang, mungkin ini jalan terbaik fikirku singkat dan aku menurutinya. Setelah membeli tiket, kami langsung menaiki kereta jurusan Tangerang. Beberapa menit kemudian keretapun melaju dengan tenang dan santai. Dan tiba-tiba aku mulai kebingungan lagi, aku lupa sms temen kakakku kalo kami sudah naik kereta jurusan Tangerang. Aduh, bodoh sekali aku ini. Sesudah sms dia minta kami berdua, menunggu di stasiun duri. Iya, dan lagi-lagi aku menurutinya.
Setibanya di stasiun duri…..
Awan gelap? Loh, hujaaaan, hujaaan. Aku panik. Hujan membasahi kami berdua, hujannya deras sekali mana ini oleh-olehnya berat. 2 kardus berhasil aku selamatkan. Aduh, adikku basah kuyup, badannya panas, dia menggigil, bibirnya biru, dia hampir mau pingsan. Aduh, aduh…. Masya Allah tolong aku, tolong kami.
Aku tidak memperdulikan diri aku sendiri, yang aku pikirkan hanya adikku yang sedang kesakitan, kedinginan, menggigil, dan hampir pingsan. Ya Allah, aku panik luar biasa. Disini aku belum bertemu dengan teman kakakku. Kami masih menunggu. Disisi lain, kereta jurusan Tangerang sudah melintas didepan. Tapi aku memilih untuk menunggu teman kakakku. Sudah lama kami menunggu disini, berdiri dengan keadaan basah kuyup. Tapi, teman kakakku belum juga datang.
Aku kesal, wajah kami mendadak pucat pasi dan bulir gerimis yang mengenai kepala ku menggeelincir ke pipi seolah-olah aku menangis, padahal aku memang sedang menangis. Kapan semua ini berakhir? Aku capek, aku bingung ya Allah.. aku memilih untuk naik kereta lagi karna kesabaran untuk menunggu teman kakakku sudah habis. Aku sms dia, dan dia mengiyakan bertanda setuju kalo kami duluan naik kereta jurusan Tangerang lagi.
Kereta yang kami tumpangi dingin sekali, aku yang sehat saja tidak tahan dengan dinginnya AC ini. Adikku sudah semakin parah, dia semakin drop. Seketika aku mengeluarkan jaket yang berada didalam tas. Aku pakaikan jaket itu untuknya, supaya tidak terlalu dingin. Aku terus menyemangatinya supaya bisa kuat, jangan pingsan, dzikir dalam hati, do’a sama Allah, ucapku meyakinkan.
30 menit didalam kereta yang dingin karena AC, sakit rasanya aku berada disitu dengan melihat keadaan adikku yang semakin parah. Aku tidak memperdulikan suasana didalam kereta itu. Dimana banyak banci-banci yang sedang asik menari dan menyanyi. Lucu sih, tapi menurutku lebih baik diam. Nnga pas rasanya harus tertawa terbahak-bahak disaat seperti ini. Dimana keadaan yang begitu ironis dan menyedihkan, huuhh..
Stasiun Tangerang..
Kami sudah ada dan turun di stasiun ini. Kakak pertama ku menjemput kami. Tapi, sekarang dia belum datang. Katanya sih kena macet. Huhh oke sekarang aku lega karena sudah ada yang menjemput. Ngga lama, kemudian kakak pertamaku ada didepan dengan membawa mobil pribadinya, dia langsung berlari kearah kami dan menggenjang tangan si Jaka, karena dia sudah lemas tidak ada tenaga sama sekali. Sementara aku dibelakang membawa oleh-oleh yang begitu merepotkan.. tangan kiri dan kanan membawa kardus yang beratnya minta ampun. Tapi, tak apalah .. ini sudah berakhir.. penderitaanku sudah berakhir. Aaaaaaaaa, aku teriak dalam hati serempak dengan suara mesin mobil yang melaju membawa kebahagiaan, ketenangan dan kedamaian hati yang luar biasa. Senja pun tersenyum padaku, pertanda aku sudah melewati musibah ini dengan baik. Makasih ya Allah.. ini pengalaman yang begitu dahsyat. Menegangkan!!!!

Selasa, 19 Februari 2013

Kisah Dan Harapan


Kisah dan harapan

Ini adalah sebuah puisi yang dituliskan oleh teman sekelasku, dia bernama Emma mulyasari sesosok wanita yang masih labil, kadang dia bisa menangis karna Cinta. Entahlah, aku tidak mengerti dengan suasana hatinya. Yang aku tau, dia juga wanita yang ceria, selalu membuat hal yang membuat absurd lainnya :)
               
Perjalanan cinta bersama mu
Membuat indah kisah kita
Dengan kelembutan kain sutra
History yang tak akan terlupakan

Jauh terbelenggu hati ini
Saat kau mengenal dirinya
Disini terlupakan hadirnya
Seakan debu yang berlalu

Lewat perasaan yang halus
Masih berharap akan hadirnya dirimu
Dengan menunggu segala angan
Yang selalu ditemani kebimbangan

Ingin rasanya merangkai hari bersamamu lagi
Melewati hari dengan segala senyuman
Mengharapkan impian yang sama
Menyatukan hati

Semoga Tetap Istiqomah :)


Ini tidak mudah, yakinkan hati bismillah..
Aku beda dengan mereka,
Menurutmu itu tidak pantas untukmu dan untuknya
Tanyakan padaku?
Apa saja, yang ingin kamu tanyakan

Kamu mengerti?
Aku disini melihatmu,
Dan dia melihatmu juga mereka..
Ini memang beda.
Tapi, menurutNYA,
Ini luar biasa..

Hanya orang-orang yang terpilih saja
Yang bisa melakukan ini.

Semua ini butuh proses yang begitu rumit
Aku tau itu, rumit dan merepotkan.
Sesekali perlu membuka, membaca, memahami dan mengerti.
Aku katakana sekali lagi..
Ini butuh proses..

Tenaga, waktu dan uang itu yang diperlukan
Juga prinsip yang hebat..
Kita harus punya itu..
Caci maki yang keluar dari mulut mereka,
Abaikan. Kataku “jangan hiraukan”

Ya ukhti, semoga kita tetap istiqomah,
Cantik dimataNYA yang Maha Gagah.
Pastikan kita tetap berpegang teguh.
Jangan bercerai berai untuk mereka..

Percayalah, kita akan menang.
Pada waktu yang tepat,
Pada orang yang tepat.
Aku yakin,
Semua akan indah pada waktunya J

Puisi "surat terakhir untukmu" dariku

Surat terakhir untukmu ini,
Mewakilkan perasaan yang lama terpendam,
Ingatan dulu dan sekarang yang selalu terasa hambar.

Pada hati yang selalu merindukan kamu,
Juga pada jemari kecilku,
Yang tak jemu-jemu menulis puisi tentangmu,
Ya, aku tau itu.

Disetiap batasan senja
Aku selalu mengotak-ngatik kata,
Mencoba dan terus berharap
Menemukan yang terindah

Pada akhirnya, aku lelah..
Aku sudah kehabisan kata-kata
Aku tidak bisa merangkai kata lagi untukmu
Karenamu  yang selalu mengabaikanku.

Kemudian, aku menyadarinya.
Memutuskan untuk pergi dan berpaling,
Berharap ada yang menolongku disini..
Sakit, perih itu sedang aku rasakan..

Oke, ini yang terakhir..
Aku muak dengan perasaan ini,
Aku lelah melihat suasana disini..
Ini surat terakhir untukmu,
Kecil, dan tidak berarti.

Surat terakhir Untukmu


Entahlah, harus dari mana aku menceritakan ini semua. Yang pasti, aku selalu berusaha menikmatinya. Walaupun hati yang pertama jadi korbannya.
Awalnya kita ngobrol, ketawa-ketawa bareng, kamu ngelempar senyum ke aku, semua terasa biasa nggak ada kesan istimewa disini. Tapi, tiba-tiba seiring berjalannya waktu aku jatuh hati sama kamu. Aku yakin ini bukan jatuh hati pada pandangan pertama, aku yakin itu!
Oke, flashback mungkin bisa menjawab pertanyaan ini, “kenapa aku bisa jatuh hati sama kamu?”. Lalu memory otakku langsung memberi ingatan itu.
Dulu kita pernah se ekskul bareng, ekskul KIR namanya. Emm, itu juga aku belum punya perasaan ini. Mungkin, karena disini suasananya bête dan kebanyakan anggotanya perempuan, jadi kamu memutuskan untuk keluar dari ekskul KIR dan pindah ke ekskul pramuka. Oke, setelah kamu keluar dari ekskul KIR kenapa aku jadi ngerasa kehilangan sosok kamu. Mungkin awalnya dari sini, aku punya perasaan itu.
Dulu aku iseng merhatiin kamu, ngeliatin kamu dari belakang, perhatiin gerak-gerik kamu sampai sedetail-detailnya.
Nahh, karena kelakuan iseng itu tiba-tiba aku merasakan hal yang berbeda. Rasa dimana aku pernah merasakannya 2 tahun yang lalu. Entahlah, kenapa harus kamu, kenapa harus kamu yang ada disini.
Akibatnya aku suka dengan gerak-gerik  kamu yang cuek, otak kamu yang pintar, dan cara duduk kamu yang paling aku suka.
Sampai sekarang aku masih kepedean bahwa kamu juga mempunyai perasaan yang sama, seperti yang aku rasain sekarang. Tapi, ternyata salah besar. Dimata kamu ada perempuan lain yang kamu suka, setelah aku tau itu hati aku hancur sehancur-hancurnya. Walaupun aku nggak mau pacaran, tapi aku nggak rela kamu jadi milik orang lain. Huhhh.
Dan sekarang aku memutuskan untuk menulis yang terakhir kalinya, tentang kamu! Oke, ini yang terakhir karena ini tidak bisa dilanjutkan lagi. Aku lelah, capek dengan situasi yang selalu menyakitkan hati.
Setikdaknya meskipun ini yang terakhir, aku mencoba untuk menulis puisi untukmu yang berjudul “surat terakhir untukmu”.

Surat terakhir untukmu ini,
Mewakilkan perasaan yang lama terpendam,
Ingatan dulu dan sekarang yang selalu terasa hambar.

Pada hati yang selalu merindukan kamu,
Juga pada jemari kecilku,
Yang tak jemu-jemu menulis puisi tentangmu,
Ya, aku tau itu.

Disetiap batasan senja
Aku selalu mengotak-ngatik kata,
Mencoba dan terus berharap
Menemukan yang terindah

Pada akhirnya, aku lelah..
Aku sudah kehabisan kata-kata
Aku tidak bisa merangkai kata lagi untukmu
Karenamu  yang selalu mengabaikanku.

Kemudian, aku menyadarinya.
Memutuskan untuk pergi dan berpaling,
Berharap ada yang menolongku disini..
Sakit, perih itu sedang aku rasakan..

Oke, ini yang terakhir..
Aku muak dengan perasaan ini,
Aku lelah melihat suasana disini..
Ini surat terakhir untukmu,
Kecil, dan tidak berarti.

Terimakasih aku ucapkan, karena kamu udah hadir di kehidupan aku. Walau pada akhirnya aku terjatuh dalam luka perih ini. Meskipun kamu nggak tau tulisanku ini, setidaknya orang-orang yang membaca blog ini tau kalo aku pernah jatuh hati sama kamu. Percayalah, bahagiaku bila kau bahagia

Senin, 18 Februari 2013

Lembur Lagi Lembur Lagi


huaaaaaa, ternyata jadi anak pelajar itu nggak enak yaa.. hmm banyak tugas yang menumpuk diatas meja belajarku. tapi, aku malass untuk mengerjakannya. entahlah, sampai-sampai aku pusing melihatnya.
Dan akibatnya aku harus lembur sampai larut malam untuk mengerjakan tugas-tugas itu, kesannya aku seperti karyawan kantor ketimbang anak pelajar. oke, aku selalu berfikir untuk lari dari tugas-tugas sekolah karena memang itu bikin kepalaku jadi pusing. huhh, tapi dibalik itu semua aku juga selalu berfikir bahwa ini adalah amanah dari guru yang harus dikerjakan. kalau aku ingat itu, aku langsung sadar.. aku tidak mau menjadi orang munafik tentunya.
oh tugaaaass.. kamu membunuh ku.. juga kamu membunuh waktu ku yang tersisa. ih ini lebay banget yah?
yaudah deh, dari pada aku nulis entri yang nggak jelas disini, mending aku nengok tugas-tugas ku yang sedang menunggu disentuh oleh jemari-jemari kecilku yang lentik ini hehehe udah ah fokus, fokus, fokus..aaaaa daadaaaah semuanyaaaa :) do'ain ya semoga tugas nya bisaa diselesaikan dengan baik.

Kamis, 14 Februari 2013

Lagu itu Mewakilkan Setiap Tulisan Yang Aku Tulis


Belakangan hari ini aku sering banget muter lagu yang secara tidak sadar liriknya sama seperti perasaan yang sedang aku alami saat ini. Hmmm, yaaa meskipun gak mirip-mirip banget sih, hehehe tapikan 80% lagu itu mewakilkan setiap tulisan yang aku tulis kemarin-kemarin. Coba tebak lagu apa? Iya, betul .. lagu itu emang sedikit mellow. Kamu tau gak judul lagunya? Ah, kmu payah deh.. masa gak tau sih. Iyaa deh iyaa kamu kan gak pernah tau dan gak mau tau tentang aku..
Lagu ini di populerkan oleh “Ada Band” yang judulnya “Haruskah Ku Mati Karenamu” tapi aku gak bodoh kok, ngapain harus mati karena cinta. Percayalah, kalo jodoh gak akan kemana. Hihihi..
Nahh, sekarang aku boleh nyanyi ya? Gpp kan, ih suara aku lumayan kok. Percaya deh, lebih bagus dari ayu ting-ting. Siap-siap, aku lagi ngatur nafas supaya pas nyanyi nanti suara aku tmbah bagus.

1…2….3… cekidooooottt..

Bagaimana mestinya?
Membuatmu jatuh hati kepadaku.
Tlah ku tuliskan sejuta puisi,
Meyakinkanmu membalas cintaku..
Haruskah ku mati karenamu,
Terkubur dalam kesedihan sepanjang waktu,
Haruskah ku relakan hidupku..
Hanya demi cinta yang mungkin bisa membunuhku..
Hentikan denyut nadi jantungku
Terpaku tlah betapa suci hatiku, untuk memilikimu..
Adakah keikhlsan..
Dalam relung jiwamu mengetukku
ajarkanmu bahasa perasaan
Agar hatimu tak lagi membeku..
Tiadakah ruang dihatimu, untukku..
Yang mungkin bisa ku singgahi..

Hanya sekedar penyejuk disaat ku layu..

Ku slalu menantimu hingga akhir masaa

Uuh tuh kan jadi sedih dehh. Gimana, gimana? Suara aku bagus kan? Hehehe udah ah, jangan terlalu muji gitu.. nanti bisa-bisa hidung aku terbang lagi.  Makasih yah! Salam dari aku buat kamu , muaaachh !!!!!!