Minggu, 25 Agustus 2013

Hidup Untuk Gelap.

Sunyi jika gelap datang,
hening juga beranjak dikesunyian..
Logika otak terhalang gelap..
Sedikit cahaya sinar hati.

Merangkak untuk jalan berliku,
meraba menyusuri jalan,
menapaki jalan bagai bertongkat..
Hanya untuk menuju cahaya.

Cahaya... Cahaya...
Apa hanya aku yang akan melihatnya? Atau apa hanya aku yang merasakan hangatnya?
Ku tak melihat, tapi mata batinku merasakan adanya cahaya.

Logika ku terhalang,
mata batinku berjalan,
ku berfikir, bahwa gelap telah memakan semua cahaya.

Gelap membuatku merasa takut. Merasa hanya ada aku, tongkat, dan gelap.

Tapi kusadar kehendak tuhan,
tuhan selalu merangkulku walau dengan gelap. Takdir tuhan tak bisa di tolak.

Terimakasih, tuhan..
Engkau masih memberikanku kesempatan untuk melihat gelap.

Puisi karya, Emma Mulyasari. Teman seperjuangan!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar